Berikan Tiga Contoh Fakta Mental

Berikan Tiga Contoh Fakta Mental

berikan tiga contoh fakta mental

Daftar Isi

1. berikan tiga contoh fakta mental


Jawaban:

Fakta yang bersifat nonfisik inilah yang disebut fakta mental. Fakta mental ini behubungan dengan masalah kejiwaan, rohaniah, dan watak manusia. ... Contoh lain adalah fakta mental bahwa sebagian orang Indonesia dapat mudah dipecah-belah oleh politik adu-domba bangsa asing yang menjajahnya.

Penjelasan:

semoga membantu:)


2. berikan contoh fakta mental


KALIMAT FAKTA MENTAL
1. terjadinya stunami pada tahun 2004 di daerah aceh menewaskan banyak korban
2. ada anak SD yang keracunan makanan karena memakan jajanan di SD
3. karena hujan deras terus jakarta terjadi banjir besar yang
menenggelamkan rumah warga
 4. di daerah bogor telah terjadi penculikan anak kecil dan anak itu pun di simpan d i tempat sampah

KALIMAT OPINI
makanan yang berlemek banyak tidak boleh di makan oleh anak kecil 2. jika kita mandi setiap pagi badan terasa segar dan tidak lengket 3. jika orang tua harus memakan makanan yang segar 4. bila kita berjalan harus memakai sepatu5. jika nonton 6 tidak boleh memakai kaca mata . bila perempuan tidak boleh mempunyai ramput yang panjang". menurut saya kiamat tahun 2012
pejuang,kebenarian,kemantangan

3. berikan tiga contoh fakta mental beserta penjelasan ny?mohon di bantu yh​


Hi i'm comeback!!

jawaban; 1.berani maju kedepan

2.berani mengaku

3.berani mengaku pada guru

#jadikan jawaban tercedas

#jangan lupa follow and like

#semoga membantu ;)

Jawaban:

orang steril yuki buat sebanyak-banyaknya


4. 6. Jelaskan hak dan kewajiban asasi manusia Dalam nilai instru mental pancarla. Berikan tiga Contoh​


Jawaban:

Nilai Dasar Pancasila atau Nilai Ideal Pancasila adalah nilai – nilai dasar yang bersifat tetap dan tidak bisa berubah. Dari nilai dasar inilah kemudian nantinya akan dijabarkan menjadi nilai – nilai instrumental dan praxis.

           Nilai Instrumental Pancasila adalah penjabaran dari nilai dasar / ideal dimana nilai ini bersifat dinamis dan kreatif serta tertuang dalam UUD 1945 danperaturan perundang – undangan lainnya.

           Nilai Praxis Pancasila adalah nilai yang diterapkan / dilaksanakan dalam kehidupan sehari – hari.

 

Berikut pemaparan hak dan kewajiban dalam nilai dasar pancasila, nilai instrumental pancasila dan nilai praksis pancasila.

 

Sila Pertama “ Ketuhanan Yang Maha Esa “

a.    Pasal 28 E Ayat ( 1 ), “ Setiap orang bebas memeluk agama dan beribadat menurut agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih kewarganegaraan, memilih tempat tinggal diwilayah negara dan meninggalkannya, serta berhak kembali. “

b.    Pasal 29 Ayat (1), “ Negara berdasar atas Ketuhanan Yang Maha

 Hak dalam kebebasan melaksanakan peribadahaHak dalam mendapat penghormatan dari umat beragama Kewajiban dalam memberikan kebebasan orang lain dalam melaksanakan peribadahannya.

Kewajiban dalam memberikan penghormatan antar umat beragama.

Sila Kedua “ Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab “

Nilai Dasar = Kemanusiaan ,Nilai Instrumental =

a.    Pasal 28G “Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.”

b.    Pasal 28J “Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.”

a.    Hak untuk mendapatkan kehidupan yang layak

b.    Hak untuk mendapatkan pekerjaan.

c.    Kewajiban dalam memberikan gaji sesuai dengan kinerja karyawan.

d.    Kewajiban dalam memberikan kemudahan penghidupan bagi orang lain.

 

Sila Ketiga “ Persatuan Indonesia “

 Nilai Instrumental =

Pasal 25A “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.”

Pasal 36A “Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka  

a.    Hak untuk ikut serta dalam bela negara.

b.    Hak untuk menjadi abdi negara.

c.    Kewajiban dalam upaya bela negara.

d.    Kewajiban dalam membela kesatuan dan persatuan Indonesia.

Sila Keempat “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan”.1.    Nilai Dasar = Kerakyatan

Pasal 2 ayat (1), “Majelis Permusyawaratan rakyat terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan rakyat, ditambah dengan utusan-utusan dari Daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan Undang-Undang.”

b.    Pasal 6 ayat 2 “Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan rakyat dengan suara yang terbanya

a.    Hak dalam bersuara dan berpendapat.

b.    Hak dalam mengikuti pemilu

c.    Kewajiban dalam mendengarkan pendapat serta kritikan orang lain.

d.    Kewajiban dalam menghormati dan menghargai pilihan orang lain dalam pemilu.

Sila Kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

1.    Nilai Dasar = Keadilan

2.    Nilai Instrumental =Pasal 25A “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.”

b.    Pasal 36A “Lambang Negara ialah Garuda Pancasila dengan semboyan Bhinneka

a.    Hak untuk ikut serta dalam bela negara.

b.    Hak untuk menjadi abdi negara.

c.    Kewajiban dalam upaya bela negara.

d.    Kewajiban dalam membela kesatuan dan persatuan Indonesia.

Sila Keempat “Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan”

1.    Nilai Dasar = Kerakyatan

2.    Nilai Instrumental =

a.    Pasal 2 ayat (1), “Majelis Permusyawaratan rakyat terdiri atas anggota-anggota Dewan Perwakilan rakyat, ditambah dengan utusan-utusan dari Daerah-daerah dan golongan-golongan, menurut aturan yang ditetapkan dengan Undang-Undang.” Pasal 6 ayat 2 “Presiden dan Wakil Presiden dipilih oleh Majelis Permusyawaratan rakyat dengan suara yang terbanyak”

Hak dalam bersuara dan berpendapat. Hak dalam mengikuti pmiluKewajiban dalam mendengarkan pendapat serta kritikan orang lain.

Kewajiban dalam menghormati dan menghargai pilihan orang lain dalam pemilu.

Sila Kelima “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”

 Nilai Dasar = Keadilan  

Pasal 33 (3), “Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.” Pasal 34, “Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh negara.”

Hak mendapat naungan dan pengayoman dari orang lain dan pemerintah.  Hak mendapatkan kesejahteraan diberbagai bidang.Kewajiban dalam ikut serta kegiatan negara dalam rangka mewujudkan keadilan sosial. Kewajiban dalam ikut serta kegiatan gotong royong di masyarakat.


5. berikan contoh rehabilitas mental​


Jawaban:

kehormatan, nama baik, jabatan atau hak2lain


6. Contoh fakta mental, fakta sosial, dan fakta benda pada peristiwa perang dunia I ?


Jawaban:

1. Fakta Mental dalam Sejarah

Apa yang disebut dengan fakta mental? Dalam penelitian sejarah, selain diperlukan fakta atau bukti yang bersifat material, dengan arti dapat dipegang, dilihat, dibaca, diperlukan juga fakta atau bukti yang bersifat nonmateri atau non fisik. Fakta yang bersifat nonfisik inilah yang disebut fakta mental. Fakta mental ini behubungan dengan masalah kejiwaan, rohaniah, dan watak manusia. Dari fakta mental ini kita dapat lebih memahami suatu peristiwa, dari latar belakangnya. Jalannya peristiwa hingga akhir peristiwa. Misalnya, mental orang Aceh yang keras dan tak mudah menyerah, mengakibatkan pihak Belanda kewalahan dalam menghadapi perlawanannya.

Contoh lain adalah fakta mental bahwa sebagian orang Indonesia dapat mudah dipecah-belah oleh politik adu-domba bangsa asing yang menjajahnya. Oleh karena itu, mental sebuah suku atau bangsa sangat memengaruhi perjalanan sejarah bangsa atau suku yang bersangkutan. Fakta mental lainnya adalah rasa trauma dan takut akan kejadian yang pernah dialaminya. Seorang mantan tahanan politik yang pernah dipenjara di Pulau Buru oleh pemerintahan Soeharto karena dicurigai sebagai simpatisan PKI yang terlibat dalam Gerakan 30 September 1965, akan cenderung membenci segala sesuatu yang berhubungan pemerintah Orde Baru.

Begitu pula, orang Irak yang saudara atau kerabatnya meninggal pada masa atau setelah agresi Amerika Serikat tahun 2003 atas Irak, akan mengalami guncagan batin sebagai akibatnya. Mereka akan selalu mengingat betapa mengerikannya akibat yang ditimbulkan oleh peperangan. Selanjutnya, Amerika akan terus dicap sebagai bangsa penjajah oleh orang-orang Irak, meski tak semua warga negara Amerika ikut perang dan menyetujui perang tersebut. Di samping kebencian terhadap Amerika, kekacauan yang makin parah, dengan banyaknya bom bunuh diri, menggoncangkan secara psikologis rakyat Irak.

 

2. Fakta Sosial dalam Sejarah

Masalah sosial dalam masyarakat dapat memengaruhi peristiwa sejarah. Bahkan tak jarang, sebuah peristiwa sejarah bisa terjadi karena suatu masalah sosial yang sebelumnya dianggap sepele. Banyak fenomena sosial yang pada akhirnya menimbulkan peristiwa sejarah yang gemilang.

Munculnya pemberontakan rakyat etnis Cina terhadap Belanda pada tahun 1740 di Batavia, misalnya, disebabkan oleh masalah sosial. Ketika itu masyarakat keturunan Cina di daerah Jakarta dan sekitarnya berhasil dalam bisnis dagangnya sehingga membuat khawatir pihak Belanda. Belanda takut bahwa perekomomian di Batavia akan dikuasai bangsa Cina. Maka dari itu, untuk membendung perkembangan ini banyak orang Cina yang dihabisi oleh tentara Belanda. Dan untuk selanjutnya, meletuslah beberapa pemberontakan rakyat etnis Cina (dan beberapa pribumi yang bergabung) terhadap Belanda, meski dalam skala yang kecil.

 

Masalah sosial pun sering muncul ke permukaan setelah peristiwa berlangsung. Peristiwa-peristiwa besar acap kali menimbulkan masalah-masalah sosial yang rumit. Peperangan, misalnya, selalu saja meninggalkan masalah yang tak sedikit, seperti banyaknya anak yang yatim, perempuan yang menjanda, bangunan fisik (gedung, sekolah) yang rusak, terbengkalainya pendidikan dan tatanan ekonomi, dan masalah-masalah yang lainnya.

Contoh lain dari fakta sosial dalam sejarah, misalnya, bangunan berarsitektur Eropa di kota-kota di Indonesia. Ini menandakan bahwa di kota bersangkutan pernah ditempati oleh orang-orang asal Eropa yang membangun rumah atau gedung dengan gaya arsitektur yang tak jauh beda dengan di negara asalnya.

Penjelasan:maaf kalau salah


7. berikan 3 contoh fakta mental


contoh kapak perunggu atau bejana perunggu adalah artefak yang merupakan fakta konkret, tetapi jika dilihat dari hiasannya dapat berfungsi sebagai fakta sosial, dan jika menempatkan kapak perunggu dan bejana perunggu sebagai sistem kepercayaan maka disebut fakta mental.-Mental pejuang
-Mental keberanian
-Mental kematangan

8. Contoh kalimat fakta tentang sikap mental di lingkungan sekitar


Mencela orang lain
Semoga membantu !sabar dalam menerima kritikan dalam organisasi di sekitar lingkungan

9. contoh fakta mental dalam sejarah?


contoh fakta mental dalam sejarah, mental orang indonesia yang mudah diadu domba oleh politik asing yang menjajahnya

10. 2 contoh fakta mental dan sosial



1. Fakta Mental dalam Sejarah


Apa yang disebut dengan fakta mental? Dalam penelitian sejarah, selain diperlukan fakta atau bukti yang bersifat material, dengan arti dapat dipegang, dilihat, dibaca, diperlukan juga fakta atau bukti yang bersifat nonmateri atau non fisik. Fakta yang bersifat nonfisik inilah yang disebut fakta mental. Fakta mental ini behubungan dengan masalah kejiwaan, rohaniah, dan watak manusia. Dari fakta mental ini kita dapat lebih memahami suatu peristiwa, dari latar belakangnya. Jalannya peristiwa hingga akhir peristiwa. Misalnya, mental orang Aceh yang keras dan tak mudah menyerah, mengakibatkan pihak Belanda kewalahan dalam menghadapi perlawanannya.


Contoh lain adalah fakta mental bahwa sebagian orang Indonesia dapat mudah dipecah-belah oleh politik adu-domba bangsa asing yang menjajahnya. Oleh karena itu, mental sebuah suku atau bangsa sangat memengaruhi perjalanan sejarah bangsa atau suku yang bersangkutan. Fakta mental lainnya adalah rasa trauma dan takut akan kejadian yang pernah dialaminya. Seorang mantan tahanan politik yang pernah dipenjara di Pulau Buru oleh pemerintahan Soeharto karena dicurigai sebagai simpatisan PKI yang terlibat dalam Gerakan 30 September 1965, akan cenderung membenci segala sesuatu yang berhubungan pemerintah Orde Baru.


Begitu pula, orang Irak yang saudara atau kerabatnya meninggal pada masa atau setelah agresi Amerika Serikat tahun 2003 atas Irak, akan mengalami guncagan batin sebagai akibatnya. Mereka akan selalu mengingat betapa mengerikannya akibat yang ditimbulkan oleh peperangan. Selanjutnya, Amerika akan terus dicap sebagai bangsa penjajah oleh orang-orang Irak, meski tak semua warga negara Amerika ikut perang dan menyetujui perang tersebut. Di samping kebencian terhadap Amerika, kekacauan yang makin parah, dengan banyaknya bom bunuh diri, menggoncangkan secara psikologis rakyat Irak.


2. Fakta Sosial dalam Sejarah


Masalah sosial dalam masyarakat dapat memengaruhi peristiwa sejarah. Bahkan tak jarang, sebuah peristiwa sejarah bisa terjadi karena suatu masalah sosial yang sebelumnya dianggap sepele. Banyak fenomena sosial yang pada akhirnya menimbulkan peristiwa sejarah yang gemilang.


Munculnya pemberontakan rakyat etnis Cina terhadap Belanda pada tahun 1740 di Batavia, misalnya, disebabkan oleh masalah sosial. Ketika itu masyarakat keturunan Cina di daerah Jakarta dan sekitarnya berhasil dalam bisnis dagangnya sehingga membuat khawatir pihak Belanda. Belanda takut bahwa perekomomian di Batavia akan dikuasai bangsa Cina. Maka dari itu, untuk membendung perkembangan ini banyak orang Cina yang dihabisi oleh tentara Belanda. Dan untuk selanjutnya, meletuslah beberapa pemberontakan rakyat etnis Cina (dan beberapa pribumi yang bergabung) terhadap Belanda, meski dalam skala yang kecil.


Masalah sosial pun sering muncul ke permukaan setelah peristiwa berlangsung. Peristiwa-peristiwa besar acap kali menimbulkan masalah-masalah sosial yang rumit. Peperangan, misalnya, selalu saja meninggalkan masalah yang tak sedikit, seperti banyaknya anak yang yatim, perempuan yang menjanda, bangunan fisik (gedung, sekolah) yang rusak, terbengkalainya pendidikan dan tatanan ekonomi, dan masalah-masalah yang lainnya.


Contoh lain dari fakta sosial dalam sejarah, misalnya, bangunan berarsitektur Eropa di kota-kota di Indonesia. Ini menandakan bahwa di kota bersangkutan pernah ditempati oleh orang-orang asal Eropa yang membangun rumah atau gedung dengan gaya arsitektur yang tak jauh beda dengan di negara asalnya.

11. pengertian fakta mental, fakta keras, verifikasi dan fakta lunak


1. Fakta lunak
Fakta lunak merupakan fakta yang masih perlu dibuktikan dengan dukungan fakta – fakta lain.
2. Fakta keras
Fakta keras adalah fakta – fakta yang biasanya sudah diterima sebagai sesuatu peristiwa yang benar, yang tidak lagi diperdebatkan.
3. Fakta mental
Fakta mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin, kerohanian, dan sikap yang mendasari suatu karya cipta.
4. Verifikasi
Verifikasi adalah penilaian terhadap sumber-sumber sejarah.

12. berikan 3 contoh fakta mental.


berani mengaku
berani maju kedepan
berani mengaku ke pada guru

13. berikan contoh kesehatan mental​


Jawaban:

Contoh Kesehatan Mental :

- Gangguan Kecemasan.

- Gangguan Suasana Hati.

- Gangguan Psikotik.

- Gangguan Makan.

- Gangguan Kontrol Impuls dan Kecanduan.

- Gangguan Obsesif-Kompulsif.

- Gangguan Stres Pasca-Trauma.

- Gangguan Kepribadian.

Penjelasan:


14. berilah beberapa contoh fakta mental dalam peninggalan sejarah


Fakta Mental adalahkondisi yang dapat menggambarkan kemungkinan suasaana alam, pikiran, pandangan hidup, pendidikan, status sosial, perasaan, dan sikap yang mendasari penciptaan suatu benda. misalnya pembuatan pembuatan nekara perunggu.

15. fakta mental dalam sejarah adalah


percaya diri dan berani dlm melakukan apapun
fakta atau bukti yang bersifat material dg arti dapat di pegang, di lihat, dan di baca.

16. Fakta dalam penelitian sejarah terdapat beberapa macam jenis diantaranya ada fakta mental, fakta sosial, maupun fakta lunak. Yang merupakan contoh fakta lunak adalah peristiwa .......


Jawaban:

contoh fakta lunak dalam penelitian sejarah adalah perasaan, sikap, atau pandangan seseorang terhadap suatu peristiwa atau kejadian sejarah, ide-ide yang mendasari suatu peristiwa atau kejadian sejarah, dan persepsi atau interpretasi seseorang terhadap suatu peristiwa atau kejadian sejarah.


17. 3 contoh fakta mental?



Contoh lain adalah fakta mental bahwa sebagian orang Indonesia dapat mudah dipecah-belah oleh politik adu-domba bangsa asing yang menjajahnya. Oleh karena itu, mental sebuah suku atau bangsa sangat memengaruhi perjalanan sejarah bangsa atau suku yang bersangkutan. Fakta mental lainnya adalah rasa trauma dan takut akan kejadian yang pernah dialaminya. Seorang mantan tahanan politik yang pernah dipenjara di Pulau Buru oleh pemerintahan Soeharto karena dicurigai sebagai simpatisan PKI yang terlibat dalam Gerakan 30 September 1965, akan cenderung membenci segala sesuatu yang berhubungan pemerintah Orde Baru.


Begitu pula, orang Irak yang saudara atau kerabatnya meninggal pada masa atau setelah agresi Amerika Serikat tahun 2003 atas Irak, akan mengalami guncagan batin sebagai akibatnya. Mereka akan selalu mengingat betapa mengerikannya akibat yang ditimbulkan oleh peperangan. Selanjutnya, Amerika akan terus dicap sebagai bangsa penjajah oleh orang-orang Irak, meski tak semua warga negara Amerika ikut perang dan menyetujui perang tersebut. Di samping kebencian terhadap Amerika, kekacauan yang makin parah, dengan banyaknya bom bunuh diri, menggoncangkan secara psikologis rakyat Irak.


18. yang dimaksud dengan fakta mental


fakta mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin, kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta seseorang.

19. Berikan contoh mental dan mental dalam kalimat homograf


Jawaban:

1. Bola karet itu mental berulang-ulang saat jatuh ke lantai.

2. Selain melakukan persiapan fisik, orang itu juga melakukan persiapan mental sebelum melakukan lomba lari tingkat kabupaten.

Penjelasan:

Pada kalimat nomor 1, mental artinya terpelanting (terpental).

Pada kalimat nomor 2, mental artinya berkaitan dengan batin.


20. fakta mental adalah fakta yang bersifat?


Fakta mental adalah fakta yang bersifat nonfisik.smoga membantu ya :)
nonfisik
smga membantu yaaaaaa :)

21. jelaskan perbedaan fakta mental dan fakta sosial


Fakta mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin, kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta,sedangkan Fakta sosial adalah fakta sejarah yang berdimensi sosial, yakni kondisi yang mampu menggambarkan tentang keadaan sosial, suasana zaman dan sistem kemasyarakatan, misalnya interaksi (hubungan) antarmanusia.

22. Fakta Sejarah ada dua macam yaitu berdasarkan wujud dan sifatnya. Berdasarkan wujudnya, fakta sejarah terbagi menjadi tiga, yaitu artefak, fakta mental, dan fakta sosial.Berdasarkan sifatnya, fakta sejarah terbagi menjadi dua, yaitu fakta keras dan fakta lunak.Pertanyaan1. Jelaskan apa yang dimaksud denganartefak, fakta mental, dan fakta sosial?2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan fakta keras dan fakta lunak? Dan berikan contoh fakta keras dan lunak dalam sejarah?​


Penjelasan:

1. Artefak adalah fakta sejarah yang berhubungan dengan benda-benda fisik atau material yang ditinggalkan oleh manusia di masa lalu. Artefak bisa berupa benda-benda arkeologis seperti peralatan, senjata, keramik, arsitektur, atau tulisan kuno. Artefak memberikan bukti konkret tentang kehidupan dan kebudayaan manusia di masa lalu.

Fakta mental adalah fakta sejarah yang berkaitan dengan pikiran, keyakinan, atau pemikiran yang dimiliki oleh individu atau kelompok manusia di masa lalu. Fakta mental mencakup ajaran keagamaan, filosofi, ideologi politik, gagasan intelektual, atau keyakinan sosial yang mempengaruhi tindakan dan keputusan sejarah. Meskipun tidak terlihat secara fisik, fakta mental dapat ditelusuri melalui tulisan, dokumen, catatan sejarah, atau saksi mata.

Fakta sosial adalah fakta sejarah yang berkaitan dengan hubungan dan interaksi sosial antara individu atau kelompok manusia di masa lalu. Fakta sosial mencakup kelembagaan politik, sistem ekonomi, struktur sosial, tradisi budaya, atau bentuk organisasi masyarakat. Contohnya adalah sistem politik di zaman kuno seperti kerajaan, republik, atau feodalisme. Fakta sosial dapat dilihat melalui catatan sejarah, hukum tertulis, artefak sosial seperti patung, lukisan, atau bukti-bukti lainnya.

2. Fakta keras dalam sejarah merujuk pada informasi yang dapat diverifikasi secara objektif dan jelas. Fakta keras sering kali didukung oleh bukti fisik atau dokumen resmi yang dapat diandalkan. Contoh fakta keras dalam sejarah adalah tanggal peristiwa, lokasi pertempuran, nama pemimpin politik, atau fakta demografis yang dapat dibuktikan.

Di sisi lain, fakta lunak dalam sejarah lebih subjektif dan sulit untuk diukur dengan cara yang sama seperti fakta keras. Fakta lunak sering kali bersifat interpretatif, tergantung pada sudut pandang atau penilaian individu. Mereka berkaitan dengan persepsi, opini, atau penafsiran tentang peristiwa sejarah. Contoh fakta lunak dalam sejarah adalah penilaian tentang keberhasilan atau kegagalan suatu kebijakan, pandangan tentang kepemimpinan seorang tokoh sejarah, atau interpretasi terhadap kausa dan akibat suatu peristiwa.

Penting untuk dicatat bahwa pembagian antara fakta keras dan fakta lunak dalam sejarah dapat tergantung pada interpretasi dan analisis seorang sejarawan. Beberapa informasi mungkin dianggap sebagai fakta keras oleh sebagian orang, tetapi mungkin menjadi bahan perdebatan atau penafsiran oleh yang lain.


23. Berikan contoh sikap mental positif wirausahawandan mental negatifnya?


Jawaban:

untuk positif :

- cerdas secara emosional

- PD

- berani berkata tidak

- tidak takut akan perubahan

Penjelasan:

untuk negatif :

- tidak jujur

- malas

- ragu ambil keputusan

- sulit kerja sama

sikap mental positif =

selalu berusaha dengan meningkatkan inovasi atau terobosan baru produk yang dijualtidak mudah menyerah meskipun banyak yang lebih bagus dari produk yang dimiliki

sikap mental negatif :

pesimis, merasa kalah saing dengan yang lainmerasa produk yang dimiliki lebih bagus dari yang lain

24. apa yang dimaksud dengan fakta mental dan beri 3 contoh


fakta mental berhubungan dengan masalah kejiwaan, kerohanian, watak seseorang, jadi dalam fakta mental ini kita bisa meman
hami latar belakang seseorang.
Contohnya :mental orang Aceh yang keras dan tak mudah menyerah, mengakibatkan pihak Belanda kewalahan dalam menghadapi perlawanannya.

25. tunjukkan masing2 tiga contoh fakta dan opini dalam tajuk perubahan mental untuk keberhasilan pendidikan


bait diksi rima maaf salah

26. perbedaan fakta sosial Dan fakta mental serta berikan 3 contoh


.Fakta sosial
Fakta sosial adalah fakta sejarah yang berdimensi sosial, yakni kondisi yang mampu menggambarkan tentang keadaan sosial, suasana zaman dan system kemasyarakatan, misalnya interaksi (hubungan) antarmanusia, contoh pakaian adat, atau pakaian kebesaran raja. 

Jadi fakta sosial berkenaan dengan kehidupan suatu masyarakat, kelompok masyarakat atau suatu negara yang menumbuhkan hubungan sosial yang harmonis serta komunikasi sosial yang terjaga baik. 

Fakta sosial sebagai bukti sosial yang muncul di lingkungan masyarakat mampu memunculkan suatu peristiwa atau kejadian. Masyarakat pembuat logam memunculkan ciri sosial yang maju, berintegritas, dan mengenal teknik. Di balik itu mereka memiliki tradisi animisme atau dinamisme melalui benda hasil garapannya, bahkan jika kita teliti dengan saksama masyarakat tersebut sudah mengenal persawahan dan hidup dengan ciri gotong royong.

c.Fakta mental
Fakta mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin, kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta. Jadi fakta mental bertalian dengan perilaku, ataupun tindakan moral manusia yang mampu menentukan baik buruknya kehidupan manusia, masyarakat, dan negara. Peristiwa yang terjadi pada masa lampau dapat memengaruhi mental kehidupan pada masa kini bahkan ke masa depan.

Fakta mental erat hubungannya antara peristiwa yang terjadi dengan batin manusia, sebab perkembangan batin pada suatu masyarakat dapat mencetuskan munculnya suatu peristiwa (ingat peristiwa bom atom di kota Nagasaki dan Hirosima di Jepang yang menyisakan perubahan watak dan rasa takut, itu sebabnya Jepang memelopori kampanye anti bom atom).

Fakta mental merupakan fakta yang sifatnya abstrak atau kondisi yang menggambarkan alam pikiran, kepercayaan atau sikap, misalnya kepercayaan keyakinan dan kepercayaan benda yang melambangkan nenek moyang dan benda upacara, contohnya nekara perunggu di Pejeng (Bali), untuk dipuja.

27. Sebutkan contoh fakta mental dan contoh fakta sosial ?


contoh mental
-mental pejuang
-mental kebenarian
-mental kemantangan

contoh sosial
-sosial di bidang Sarjana hukum
-sosial di sekitar keluarga
-sosial di lingkungan sekolah

28. fakta sejarah ada tiga yaitu fakta mental, fakta sosial, dan fakta benda. Analisislah mengenai fakta sosial!


fakta sosial adalah fakta atau cara bertindak baku ataupun tidak yang dapat berlaku pada diri individu sebagai sebuah paksaan eksternal atau paksaan dari luar individu.

29. Informasi atau data yang telah diverifikasi nantinya akan menjadi fakta sejarah. berikut ini yang merupakan contoh dari fakta mental dalam sejarah adalah....


Belanda dapat mudah memecah belah rakyat Indonesia


30. Berikut ini, yang termasuk contoh fakta mental dalam sejarah adalah… 


perang demi memerdekakan Indonesia? maaf kalo salah

31. Apa yang membedakan fakta sosial dengan fakta mental?


Fakta sosial bersifat eksternal, umum (general), dan memaksa (coercion). Fakta sosial mempengaruhi tindakan-tindakan manusia. Tindakan individu merupakan hasil proses pendefinisian reslitas sosial, serta bagaimana orang mendefinisikan situasi. Asumsi yang mendasari adalah bahwa manusia adalah makhluk yang kreatif dalam membangun dunia sosialnya sendiri.
Fakta sosial inilah yang menjadi pokok persoalan penyelidikan sosiologi. Fakta social dinyatakan oleh Emile Durkheim sebagai barang sesuatu (Thing) yang berbeda dengan ide. Barang sesuatu menjadi objek penyelidikan dari seluruh ilmu pengetahuan. Ia tidak dapat dipahami melalui kegiatan mental murni (spekulatif)

32. arti dari kata kerja mental, kata perujukan,fakta,pendapat,bujukan/ajakan dan berikan contohnya


1. Kata kerja mental disebut juga verba lingkah laku adalah kata-kata kerja yang menunjukkan respon atau sikap seseorang terhadap suatu tindakan
contoh kata: diharapkan, memprihatinkan, memperkirakan, mengagumkan, menduga, berpendapat, berasumsi, menyimpulkan, dll.

2. Kata perujukan adalah kata yang digunakan untuk menjadikan pembaca/pendengar lebih terbujuk, penulis/pembicara menggunakan kata ganti 'kita'. Supaya tidak ada pembeda antara dirinya dengan pembaca/pendengar, seolah-olah memiliki kepentingan yang sama.
Contoh kata: Ini, kita, pada masa itu, dll.

3. Kalimat fakta adalah sesuatu yang kebenarannya tidak diragukan lagi.
Contoh kalimat: Lewat situs-situs tertentu di internet, beragam informasi yang kita butuhkan bisa kita dapatkan.

4. Kalimat pendapat adalah sesuatu yang kebenarannya masih belum pasti.
Contoh kalimat: Kita memang belum bisa terbuka membicarakan soal kesahatan reproduksi.

5. Kalimat ajakan/bujukan adalah kalimat yang berisi ajakan kepada seseorang untuk melakukan sesuatu.
Contoh kata: Penting, harus, sepantasnya, jadikanlah, jangan, sebaiknya, hendaknya, waspadalah.
Contoh kalimat: Jadikanlah wahana yang satu ini sebagai penambah wawasan.

Semoga membantu!

33. Arti fakta mental dan fakta sosial beserta contohnya?


Fakta mental adalah keseluruhan dan tatanan mental yang berkembang di masyarakat pada suatu zaman yang menjadi penggerak sejarah pada zamannya yang meliputi : konsep-konsep, ide-ide, gagasan, paham, opini masyarakat, semangat, ideologi, aspirasi, inspirasi dan sebagainya. Dalam sejarah Eropa misalnya mentalitas masyarakat pada zaman abad Pertengahan di Eropa sangatlah berbeda bila dibandingkan dengan mentalitas masyarakat pada zaman Renaissance.

Fakta Sosial

fakta sosial yaitu kondisi sosial yang berkembang pada suatu masyarakat pada zaman tertentu yang meliputi struktur sosial, -lembaga-lembaga sosial, golongan sosial, mobilitas sosial, konflik sosial, struktur kekuasaan, dan sebagainya.


Fakta Mental

Fakta mental adalah keseluruhan dan tatanan mental yang berkembang di masyarakat pada suatu zaman yang menjadi penggerak sejarah pada zamannya yang meliputi : konsep-konsep, ide-ide, gagasan, paham, opini masyarakat, semangat, ideologi, aspirasi, inspirasi dan sebagainya. Dalam sejarah Eropa misalnya mentalitas masyarakat pada zaman abad Pertengahan di Eropa sangatlah berbeda bila dibandingkan dengan mentalitas masyarakat pada zaman Renaissance.

Fakta Sosial

Selain itu, ada yang disebut fakta sosial yaitu kondisi sosial yang berkembang pada suatu masyarakat pada zaman tertentu yang meliputi struktur sosial, -lembaga-lembaga sosial, golongan sosial, mobilitas sosial, konflik sosial, struktur kekuasaan, dan sebagainya.

Banyak hal yang berkaitan dengan fakta mental dan fakta social diternukan dalam kesusastraan. Banyàk karya sastra dan zaman tertentu merupakan manifestasi (perwujudan) dan tatanan mental struktur sosial yang sedang berkembang pada masyarakatnya. Oleh karena itu, dalam sejarah intelektual karya-karya sastra merupakan sumber yang penting untuk mengungkapkan mentalitas yang berkembang pada masyarakatnya, Pada umumnya cerita-cerita roman juga menggambarkan keadaan sosial secara lebih realistis, artinya lebib mendekati kenyataan sosial dan tidak dilukiskan semata-mata menurut fantasi atau imajinasi yang bebas. Oleh karena itu, cerita-cerita roman sangat sesuai untuk dipergunakan sebagai bahan dokumenter untuk merekonstruksj keadaan serta kehidupan sosial dan masa tertentu. Sebagai contoh di sini dapat disebut Serat Centini, Serat Pranacitra, Serat Riyanta. Karangan-karangan mi berturut-turut menggambarkan kehidupan sosial dan periode awal dan pertengahan Mataram Islam dan akhir zaman Surakarta.



Contoh Fakta Mental dan Fakta Sosial

Roman karya Multatuli berjudul Max Havelaar misalnya banyak menceritakan keadaan masyarakat ketika diterapkannya Sistem Tanam Paksa (Cultur Stelsel) di Lebak, Banten. Buku tersebut banyak mengandung unsur-unsur autobiografis yang menceritakan pengalaman pribadi Douwes Dekker ketika menjabat sebagai asisten residen di Lebak, Banten pada tahun 1856. Akan tetapi, buku tersebut juga memberikan warna romantis tentang kisah cinta termasyhur Saijah dan Adinda.

Contoh lainnya adalah bahan dokumenter berupa surat-surat pribadi, catatan ataü buku harian. Salah satu kumpulan surat yang penting bagi penyelidikan masyarakat Indonesia pada awal abad ke-20 ini adalah surat-surat R.A. Kartini kepada Nyonya Abendanon, yang terkumpul dalam buku berjudul Habis Gelap Terbitlah Terang. Selain memuat idealisme Kartini untuk melancarkan ernansipasi, di dalam buku itu juga digambarkan tentang tradisi kuno dalam lingkungan keluarga bupati, norma-norma sosial yang berlaku, cara pendidikan pada umumnya dan pendidikan anak perempuan khususnya, kedudukan wanita dalam kehidupan keluarga dan masyarakat.

Dalam hubungan inii terlukis bagaimana sikap golongan aristokrat (bangsawan) terhadap nilai-nilai tradisional itu, timbulnya konflik antargenerasi, hubungan antara, bangsawan Jawa dengan bangsa Barat. Sebuah novel karya Soewarsih Djojopuspito berjudul (Di luar Jalur Utama) menceritakan perjuangan kaum pergerakan nasional dalam memberikan pendidikan kepada rakyat pribumi. Pada saat itu, tahun 1930-an, sedang terjadi krisis ekonomi dunia yang dikenal dengan. Angka pengangguran semakin meningkat, tetapi kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat sehingga banyak sekolah-sekolah partikelir dibuka.

Pemerintah Hindia Belanda menyebut sekolah-sekolah itu sebagai sekolah liar Novel tersebut menceritakan perjuangan suami-istri, Soedarmo dan Soelastri, keduanya sebagai guru pada sekolah partikelir di Bandung dalam kehidupan serba kekurangan. Autobiografi seringkali juga banyak memberikan gambaran mentalitas dan pengarangnya, seperti perilaku, motivasi, harapanh arapan, dan pengalaman. Gambaran tentang perkembangan pribadi seseorang yang mencerminkan situasi sosialnya, antara lain golongan sosialnya serta struktur dan pelapisan sosialnya, struktur kekuasaan serta golongan elitenya, konflik sosial dan mobilitas sosial, contohnya autobiografi dr. Soetomo.

Dokumen yang sangat pribadi sifatnya, yaitu buku harian, jarang sekali kita dapati. Bahkan untuk masa lampau boleh dikatakan tidak ada sama sekali. Salah satu contoh dan catatan harian yang langka Adalah Jakarta Diary dari Mochtar Lubis yang dimuat dalam Indonesia Raya. Catatan mi banyak memuat data yang sesuai bagi situasi masyarakat Indonesia pada zaman memuncaknya system politik Demokrasi Terpimpin

34. contoh fakta mental dalam lingkungan sekitar kita


contoh mental
-mental pejuang
-mental kebenarian
-mental kemantangan.

** Semoga Sukses Selalu **

35. apa perbedaan antara fakta sosial dengan fakta mental?


Fakta mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin, kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta. Jadi fakta mental bertalian dengan perilaku, ataupun tindakan moral manusia yang mampu menentukan baik buruknya kehidupan manusia, masyarakat, dan negara.

 Fakta mental erat hubungannya antara peristiwa yang terjadi dengan batin manusia, sebab perkembangan batin pada suatu masyarakat dapat mencetuskan munculnya suatu peristiwa (ingat peristiwa bom atom di kota Nagasaki dan Hirosima di Jepang yang menyisakan perubahan watak dan rasa takut, itu sebabnya Jepang memelopori kampanye anti bom atom).
-Fakta sosial bersifat eksternal, umum (general), dan memaksa (coercion).
-fakta mental bersifat internal, berhubungan dengan masalah kejiwaan, kerohanian,dan watak seseorang

36. berikanlah 2 contoh fakta mental peristiwa perang zaman dulu​


Jawaban:

1. Fakta Mental dalam Sejarah

Apa yang disebut dengan fakta mental? Dalam penelitian sejarah, selain diperlukan fakta atau bukti yang bersifat material, dengan arti dapat dipegang, dilihat, dibaca, diperlukan juga fakta atau bukti yang bersifat nonmateri atau non fisik. Fakta yang bersifat nonfisik inilah yang disebut fakta mental. Fakta mental ini behubungan dengan masalah kejiwaan, rohaniah, dan watak manusia. Dari fakta mental ini kita dapat lebih memahami suatu peristiwa, dari latar belakangnya. Jalannya peristiwa hingga akhir peristiwa. Misalnya, mental orang Aceh yang keras dan tak mudah menyerah, mengakibatkan pihak Belanda kewalahan dalam menghadapi perlawanannya.

Contoh lain adalah fakta mental bahwa sebagian orang Indonesia dapat mudah dipecah-belah oleh politik adu-domba bangsa asing yang menjajahnya. Oleh karena itu, mental sebuah suku atau bangsa sangat memengaruhi perjalanan sejarah bangsa atau suku yang bersangkutan. Fakta mental lainnya adalah rasa trauma dan takut akan kejadian yang pernah dialaminya. Seorang mantan tahanan politik yang pernah dipenjara di Pulau Buru oleh pemerintahan Soeharto karena dicurigai sebagai simpatisan PKI yang terlibat dalam Gerakan 30 September 1965, akan cenderung membenci segala sesuatu yang berhubungan pemerintah Orde Baru.

Begitu pula, orang Irak yang saudara atau kerabatnya meninggal pada masa atau setelah agresi Amerika Serikat tahun 2003 atas Irak, akan mengalami guncagan batin sebagai akibatnya. Mereka akan selalu mengingat betapa mengerikannya akibat yang ditimbulkan oleh peperangan. Selanjutnya, Amerika akan terus dicap sebagai bangsa penjajah oleh orang-orang Irak, meski tak semua warga negara Amerika ikut perang dan menyetujui perang tersebut. Di samping kebencian terhadap Amerika, kekacauan yang makin parah, dengan banyaknya bom bunuh diri, menggoncangkan secara psikologis rakyat Irak.

2. Fakta Sosial dalam Sejarah

Masalah sosial dalam masyarakat dapat memengaruhi peristiwa sejarah. Bahkan tak jarang, sebuah peristiwa sejarah bisa terjadi karena suatu masalah sosial yang sebelumnya dianggap sepele. Banyak fenomena sosial yang pada akhirnya menimbulkan peristiwa sejarah yang gemilang.

Munculnya pemberontakan rakyat etnis Cina terhadap Belanda pada tahun 1740 di Batavia, misalnya, disebabkan oleh masalah sosial. Ketika itu masyarakat keturunan Cina di daerah Jakarta dan sekitarnya berhasil dalam bisnis dagangnya sehingga membuat khawatir pihak Belanda. Belanda takut bahwa perekomomian di Batavia akan dikuasai bangsa Cina. Maka dari itu, untuk membendung perkembangan ini banyak orang Cina yang dihabisi oleh tentara Belanda. Dan untuk selanjutnya, meletuslah beberapa pemberontakan rakyat etnis Cina (dan beberapa pribumi yang bergabung) terhadap Belanda, meski dalam skala yang kecil.

Masalah sosial pun sering muncul ke permukaan setelah peristiwa berlangsung. Peristiwa-peristiwa besar acap kali menimbulkan masalah-masalah sosial yang rumit. Peperangan, misalnya, selalu saja meninggalkan masalah yang tak sedikit, seperti banyaknya anak yang yatim, perempuan yang menjanda, bangunan fisik (gedung, sekolah) yang rusak, terbengkalainya pendidikan dan tatanan ekonomi, dan masalah-masalah yang lainnya.

Contoh lain dari fakta sosial dalam sejarah, misalnya, bangunan berarsitektur Eropa di kota-kota di Indonesia. Ini menandakan bahwa di kota bersangkutan pernah ditempati oleh orang-orang asal Eropa yang membangun rumah atau gedung dengan gaya arsitektur yang tak jauh beda dengan di negara asalnya.

Penjelasan:


37. apa yang di maksud fakta mental


Fakta Mental yaitu fakta abstrak yang berupa keyakinan dan kepercayaan yang dimiliki oleh masyarakat. seperti candi, menhir, moko dan sebagainya


fakta mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan kemungkinan suasana alam, pikiran, pandangan hidup, pendidikan,status sosial, perasaan dan sikap yang mendasari penciptaan suatu benda , misalnya pembuatan nekara perunggu.

38. berikan yiga conyong fakta mental


1. Mental orang Aceh yang keras dan tak mudah menyerah, mengakibatkan pihak Belanda kewalahan dalam menghadapi perlawanannya.
2.orang Indonesia dapat mudah dipecah-belah oleh politik adu-domba bangsa asing yang menjajahnya. Oleh karena itu, mental sebuah suku atau bangsa sangat memengaruhi perjalanan sejarah bangsa atau suku yang bersangkutan.
3.rasa trauma dan takut akan kejadian yang pernah dialaminya.

39. perbedaan anta fakta sosial Dan fakta mental seta berikan contohnya


-Fakta sosial adalah seluruh cara bertindak, baku maupun tidak, yang dapat berlaku pada diri individu sebagai sebuah paksaan eksternal; atau bisa juga dikatakan bahwa fakta sosial adalah seluruh cara bertindak yang umum dipakai suatu masyarakat, dan pada saat yang sama keberadaannya terlepas dari manifestasi-manifestasi.
Fakta sosial sebagai bukti sosial yang muncul di lingkungan masyarakat mampu memunculkan suatu peristiwa atau kejadian. Masyarakat pembuat logam memunculkan ciri sosial yang maju, berintegritas, dan mengenal teknik. Di balik itu mereka memiliki tradisi animisme atau dinamisme melalui benda hasil garapannya, bahkan jika kita teliti dengan saksama masyarakat tersebut sudah mengenal persawahan dan hidup dengan ciri gotong royong.
-Fakta mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin, kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta. Jadi fakta mental bertalian dengan perilaku, ataupun tindakan moral manusia yang mampu menentukan baik buruknya kehidupan manusia, masyarakat, dan negara.Fakta mental erat hubungannya antara peristiwa yang terjadi dengan batin manusia, sebab perkembangan batin pada suatu masyarakat dapat mencetuskan munculnya suatu peristiwa (ingat peristiwa bom atom di kota Nagasaki dan Hirosima di Jepang yang menyisakan perubahan watak dan rasa takut, itu sebabnya Jepang memelopori kampanye anti bom atom).

40. Pengertian fakta mental dan fakta sosial


Fakta mental adalah kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin, kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta. Jadi fakta mental bertalian dengan perilaku, ataupun tindakan moral manusia yang mampu menentukan baik buruknya kehidupan manusia, masyarakat, dan negara.


Fakta sosial adalah fakta sejarah yang berdimensi sosial, yakni kondisi yang mampu menggambarkan tentang keadaan sosial, suasana zaman dan sistem kemasyarakatan, misalnya interaksi (hubungan) antarmanusia, contoh pakaian adat, atau pakaian kebesaran raja. Jadi fakta sosial berkenaan dengan kehidupan suatu masyarakat, kelompok masyarakat atau suatu negara yang menumbuhkan hubungan sosial yang harmonis serta komunikasi sosial yang terjaga baik.

Fakta Mental:
Kondisi yang dapat menggambarkan suasana pikiran, perasaan batin, kerohanian dan sikap yang mendasari suatu karya cipta.

Fakta Sosial:
Fakta sejarah yang berdimensi sosial, yakni kondisi yang mampu menggambarkan tentang keadaan sosial, suasana zaman dan sistem kemasyarakatan, misalnya interaksi (hubungan) antarmanusia, contoh pakaian adat, atau pakaian kebesaran raja.

Video Terkait

Kategori ips